TEKS ANEKDOT
1. Pengertian Anekdot :
Anekdot adalah cerita singkat yang menarik.
Karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai tokoh penting dan kejadiaan yang
nyata.
- Peristiwa/ sosok yang berkaitan dengan kepentingan public.
- Cerita dikemas dalam bentuk lelucon, berisi kritik atau sindiran, melibatkan tokoh-tokoh yang dikenal oleh masyarakat.
- Berbentuk narasi singkat yang mengandung tokoh, alur, dan latar.
- Anekdot dapat juga diungakapkan dalam bentuk gambar atau ilustrasi, biasanya dapat kita temukan di media cetak berupa komik atau di media elektronik berupa meme.
3. Unsur anekdot:
Unsur anekdot terdiri dari:
a. Tema Cerita
Tema cerita merupakan gagasan umum yang menjadi dasar dalam pengembangan seluruh cerita anekdot.
Unsur Tokoh merupakan sosok atau karakter yang digambarkan dalam suatu peristiwa yang diperankan.
Unsur latar merupakan keterangan mengenai ruang, waktu serta suasana terjadinya peristiwa-peristiwa didalam suatu teks anekdot.
Sudut pandang merupakan sebuah teknik yang dipilih pembuat cerita untuk mengemukakan gagasan. Sudut pandang terbagi menjadi dua macam yaitu sudut pandang orang pertama dan sudut pendang orang ketiga.
e. Gaya bahasa
Gaya bahasa merupakan ekspresi bahasa yang disajikan atau ditunjukkan melalui narasi cerita, dan pembicaraan antartokoh, dalam teks anekdot.
Abstraksi: Pada suatu hari di sebuah sekolah bertaraf Internasional pinggir kota.
Orientasi: Ada seorang guru yang berada di depan kelas untuk memberikan pengumuman kepada siswa-siswanya.
Guru: “Anak-anak, Ibu ada kabar gembira untuk kita semua. Sebentar lagi, sekolah kita akan menjadi Sekolah Bertaraf Internasional! Untuk menyambut berita yang menggembirakan ini, Ibu mau bertanya ke kalian. Apa yang sudah kalian siapkan untuk menyambut SBI ini?
Siswa: (hening)
Guru: “Coba Dwi jawab pertanyaan Ibu! Apa yang akan kamu lakukan untuk menyambut SBI ini, Dwi?”
Dwi: “Dwi mau belajar Bahasa Inggris, bu. Supaya nanti Dwi bisa mahir ngomong Inggris”.
Guru: “Wah, hebat kamu Dwi. Selanjutnya, Ibu mau tanya ke Agung. Apa yang kamu lakukan, Gung?
Agung: “Hmmm… menyiapkan uang, bu!”.
Krisis: Mendengar jawaban Agung, sontak guru tersebut heran dan mencoba bertanya lagi ke Agung untuk memperjelas ucapannya.
Guru: “Lho, kok menyiapkan uang, untuk apa, Agung?”
Agung: “Kan kalau sekolah kita berstatus SBI, pasti bayarnya lebih mahal lagi, bu. Tidak mungkin kalau bayarannya sama seperti sekarang. Pasti juga bakal banyak iuran sana sini, bu. Jadi, saya akan menyiapkan uang untuk itu, bu”.
Guru: “Kok kamu bicara seperti itu, Gung. Status SBI itu maksudnya taraf sekolah kita sama dengan sekolahan di luar negeri sana”.
Agung: “Iya bu, tapi menurut saya bukan Sekolah Bertaraf Internasional. Melainkan Sekolah Bertarif Internasional. Biaya yang akan dikeluarkan pasti besar”.
Reaksi: Mendengar ucapan Agung, guru tersebut hanya menanggapinya dengan tersenyum.
Koda dan re-orientasi: Akhirnya guru tersebut langsung melanjutkan materi pelajaran agar kelas kembali kondusif.
Komentar
Posting Komentar